KEBENARAN, KEBAJIKAN, KEINDAHAN I (EDISI PERBAIKAN)

Judul Asli : Sathyam Sivam Sundaram Part I (Revised and Enlarged Edition
Ditulis oleh : Prof. N. Kasturi, M.A., B.L
Alih Bahasa : Dra. Retno. S Buntoro
Hak Cipta : Sri Sathya Sai Books & Publications Trust Prasahanti Nilayam


Anantapur District, Andra Pradesh, India - 515134
Edisi : Perbaikan Tahun 2009 (tebal 374 halaman)
Diskripsi : Biografi Bhagawan (sampai tahun 1961)


PENJELASAN PENERJEMAH

embaca terkasih, riwayat hidup Bhagawan Sri Sathya Sai Baba yang aslinya berjudul Sathyam Sivam Sundaram Jilid I ini ditulis oleh Prof. N. Kasturi pada tahun 1950-an. Kemudian buku tersebut diterbitkan pada tahun 1961.

Dalam berbagai wacana yang diberikan Bhagawan dari tahun 1961 sampai sekarang, kadang-kadang Beliau menceritakan beberapa kejadian yang berlangsung pada masa kanak-kanak Beliau, atau pun peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Beliau yang lampau sebagai Shirdi Sai Baba.

Karena kisah-kisah tersebut belum ditulis dalam buku Sathyam Sivam Sundaram Jilid I, maka penerjemah menambahkannya dalam edisi perbaikan ini agar pembaca dapat menikmati kisah kehidupan Sang Avatar secara lebih lengkap.

Penerjemah berharap, semoga dengan menyimak buku ini, para pembaca akan menyadari betapa beruntungnya kita semua karena lahir sezaman dengan seorang Avatar Agung.

Retno S. Buntoro


KATA PENGANTAR
(Untuk Edisi Perbaikan)

erita tentang kehidupan Bhagawan Sri Sathya Sai Baba, begitu agung, begitu indah dan penuh dengan teladan suci yang dapat menjadi pelita kebenaran bagi hidup kita.

Tidak heran, cetakan pertama dan kedua buku Kebenaran, Kebajikan dan Keindahan ini, mendapat sambutan yang sangat antusias dari para pembaca. Seluruh buku cetakan pertama dan kedua kini telah habis, sehingga kami rasa perlu untuk menerbitkan cetakan yang ketiga.

Cetakan ketiga tampil dengan bahasa yang lebih indah namun juga sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami pembaca. Kami juga menyertakan lebih banyak foto dan gambar agar buku ini tampil semakin memikat.

Semoga kehadiran buku ini dapat membawa kesejukan dan kedamaian di hati, menjadi pelita yang membimbing kita menuju kehidupan yang lebih baik.

Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dra. Retno S. Buntoro atas terjemahannya yang indah, Bapak Prof. Dr. I Wayan Jendra, S.U dan Ibu Susianti, B.A yang telah mengedit baik ejaan maupun bahasanya, serta seluruh pihak yang telah berperan serta untuk mensukseskan terbitnya buku ini.

Jakarta, Februari 2009 Yayasan Sri Satya Sai Baba Indonesia

Lachman Vaswani Ketua


KATA PENGANTAR
(Dari Edisi Bahasa Inggris)

aya dilahirkan pada tahun 1897 di sebuah desa yang kurang dikenal di Travancore Utara (Negara Bagian Kerala, India Selatan). Saya bersekolah di Cochin yang dipimpin oleh kepala sekolah yang arif. Beliau mengenal Swami Vivekānanda, bahkan beliaulah yang menyalakan pelita doa dan kesadaran dalam hati saya. Saya masuk perguruan tinggi di Trivandrum dan setelah memperoleh gelar M.A. dan B.L., saya mendapat pekerjaan sebagai dosen jurusan sejarah di sebuah universitas di Mysore.

Lewat tengah malam saya, istri, dan ibu saya sedang berperahu di sepanjang kanal dan bendungan pantai barat untuk mengejar kereta api di Ernakulam. Di kegelapan terusan itu kami dihentikan oleh penjaga pantai. Ia berteriak dari tepi laut, “Ke mana kalian pergi?” Ia menunggu jawaban. Tukang perahu kami—seorang yang sangat jenaka—meneriakkan jawabannya, “Kami pergi ke Mysore!” (Kami semua tahu bahwa Mysore adalah sebuah kota di pedalaman). Penjaga pantai tidak marah mendengar kelakar tukang perahu itu karena ia juga punya rasa humor. Ia tertawa dan berkata, “Mengapa Anda sebutkan Mysore? Tidak tahukah Anda tempat yang lebih jauh dari Mysore?”

Pada waktu itu kami tidak tahu bahwa lebih jauh dari Mysore, kira-kira 322 km di utara kota itu, ada sebuah tempat yang disebut Puttaparthi, tempat yang akan memberi kami perlindungan dari kedahsyatan gelombang samudra, dan di situ saya akan menjumpai guru spiritual yang saya dambakan pada saat masa jabatan saya sebagai dosen dan rektor universitas hampir berakhir.

Pada bulan April 1959, Yogi Suddhānanda Bharathi, penyair mistik yang termasyhur dari Tamilnadu, menyampaikan darmawacana dalam suatu konperensi spiritual yang dipimpin oleh Bhagawan Sri Sathya Sai Baba di kota Venkatagiri. Ia berkata, “Saya telah mem-praktekkan yoga selama lebih dari 50 tahun, saya pernah menjalani tirakat tidak bicara selama lebih dari 20 tahun, saya pernah bertemu dengan Sri Shirdi Baba, Sri Rāmana Maharishi, Sri Aurobindo, Sri Meher Baba, dan tokoh spiritual lainnya. Kini sebagai hasil dari semua sādhana ‘latihan spiritual’ itu, saya berjumpa dengan Bhagawan Sri Sathya Sai Baba.”

Saya berdarmabakti sebagai sekretaris Rāmakrishna Mission di Mysore selama lebih dari 17 tahun. Saya berjumpa dengan Sri Siddharūda Swami, Sri Rāmana Maharishi, Sri Meher Baba, dan Guru Sri Nārāyana. Saya diinisiasi dalam japa, ‘pengulang-ulangan nama Tuhan di dalam hati’ oleh Mahapurushji, seorang murid yang mendapat bimbingan langsung dari Sri Rāmakrishna Paramahamsa dan menjabat sebagai Presiden Rāmakrishna Mission. Sekarang saya yakin bahwa sebagai hasil dari semua inilah, maka pada tahun 1948 saya bersimpuh di kaki Bhagawan Sri Sathya Sai Baba.

Setelah memasuki masa purnabakti dari Universitas Mysore, saya bahagia dapat selalu tinggal di dekat Baba, kecuali untuk waktu yang singkat ketika saya bekerja sebagai penata acara program bahasa Kannada di All India Radio. Saya mujur dapat bergaul dengan banyak bakta Baba yang telah berhubungan lebih lama dan erat dengan Beliau. Saya berusaha menggunakan setiap kesempatan untuk menyaksikan kejadian-kejadian yang memperlihatkan kemampuan adikodrati Beliau dan mendengarkan darmawacana yang Beliau berikan.

Buku ini sudah ditulis sejak lama dan saya senang karena sekarang telah tersedia untuk para pembaca. Baba selalu mengatakan bahwa pengalaman pribadi, bukan membaca buku, adalah cara yang terbaik untuk mengetahui Beliau, dan inilah yang terutama menyebabkan penulisan buku ini tertunda. Namun, walaupun tidak memadai, saya harap dengan membaca buku ini para pembaca akan dapat memahami keakraban dan kesetiaan luar biasa yang mengikat saya serta orang-orang lain dengan Beliau. Baba dapat diibaratkan dengan sebuah buku yang terbuka, tanpa misteri, kemegahan, atau kemuskilan. Setiap orang dapat mendekati Beliau dan memperoleh karunia Beliau.

Mungkin ada beberapa bakta yang menganggap buku ini mubasir karena mereka sudah mengetahui hampir semua isinya, bahkan lebih banyak lagi. Selain itu, barangkali mereka akan menyalahkan saya karena nada narasi saya yang agak dingin, suatu hal yang tidak terelakkan bila menceritakan Baba dengan sarana aksara. Mungkin mereka juga melihat bahwa penuturan saya bersifat mengecilkan peristiwa yang berlangsung, dan bahwa saya tidak menceritakan banyak mukjizat yang menurut mereka lebih penting daripada kisah-kisah yang saya pilih. Saya berharap dengan rendah hati agar mereka bersabar dengan saya.

Sebaliknya, mereka yang tidak tahu tentang Baba mungkin akan menganggap saya sebagai orang sinting atau bahkan lebih gawat dari itu. Saya sangat bersimpati kepada orang-orang semacam itu karena dahulu saya juga pernah menyangsikan, meragukan, dan tidak mempercayai kebenaran Beliau. Hal itu saya nyatakan dengan nada cemooh dan sindiran di dalam novel, drama, serta esei yang pernah saya tulis dan saya terbitkan dalam bahasa Kannada. Dalam kesombongan yang tolol, selama bertahun-tahun saya tidak melakukan usaha apa pun untuk menemui Beliau. Kini saya mengundang setiap orang agar datang, ikut menikmati karunia serta welas asih Beliau, dan menyaksikan kekuatan adikodrati yang Beliau wujudkan. Semoga buku ini menjadi penunjuk jalan bagi umat manusia untuk menuju hidup baru, menunggal dengan kebenaran, kebajikan, dan keindahan.

Penulis, N. Kasturi
Hari Ulang Tahun Bhagawan
23 November 1961

Bhagawan & Prof. N. Kasturi


Stok Buku : Ada dan terbatas
Harga : Rp.25.000
Pemesanan : Pesan
Kembali ke : Buku Sai